Code-Code Syntak CMD (Command Form)

ADDUSERS - Memasukkan/ menambah user ke/dari file CSV.
ARP - Address Resolution Protocol
ASSOC Change - file extension associations
ASSOCIAT - One step file association
AT Schedule - Perintah untuk membuat shedule program (utk dijalankan kemudian waktu)
ATTRIB - Mengganti atribut file
BOOTCFG - Edit boot setting windows
BROWSTAT - Mencari info domain,browser dan PDC
CACLS - Mengganti/mengubah file permissions
CALL - Memanggil sebuah program batch
CD - Memindahkan ke sebuah folder tertentu.
CHANGE - Mengubah Properties pada Terminal Server
CHKDSK - Memeriksa dan memperbaiki file system
CHKNTFS - Memeriksa NTFS file system
CHOICE - Menerima input keyboard ke dalam sebuah batch file
CIPHER - Encrypt-Decrypt files/folders
CleanMgr - Membersihkan secara otomatis Temporary files, recycle bin
CLEARMEM - Membersihkan memory
CLIP - meng-Copy STDIN ke Windows clipboard.
CLS - Membersihkan layar CMD
CLUSTER - Windows Clustering
CMD - Membuka layar CMD/ command prompt
COLOR - Mengganti warna pada window CMD
COMP - Membandingkan isi dari 2 atau lebih file
COMPACT - kompres file/folder di dalam partisi NTFS
COMPRESS - kompres file individu di dalam partisi NTFS
CON2PRT - Connect atau disconnect sebuah Printer
CONVERT - Convert FAT drive menjadi NTFS.
COPY - Copy 1 atau lebih file ke lokasi tertentu
CSVDE - Import/Export Active Directory data
DATE - Menampilkan/mengatur tanggal
Dcomcnfg - DCOM Configuration Utility
DEFRAG - Defragment hard drive
DEL - Menghapus 1 atau lebih file
DELPROF - Menghapus User Profile NT
DELTREE - Menghapus sebuah folder beserta subfolder
DevCon - Device Manager Command Line Utility
DIR - Menampilkan daftar file/folder dari sebuah drive
DIRUSE - Menampilkan disk usage/kapasitas disk
DISKCOMP - Membandingkan isi dari 2 buah floppy disk
DISKCOPY - Copy isi dari sebuah floppy disk ke floppy disk lainnya
DNSSTAT - DNS Statistics
DOSKEY - Mengedit command line,recall commands,dan create macros
DSADD - Menambah user (computer, group..) ke dalam active directory
DSQUERY - Menambah item ke dalam active directory
DSMOD - Modify user (computer, group..) di dalam active directory
ECHO - Menampilkan message pada monitor
ERASE - Menghapus satu atau lebih file
EXIT - keluar dari window CMD
EXPAND - Uncompress file
EXTRACT - Uncompress CAB files
FC - Membandingkan 2 buah file
FDISK - Disk Format dan partition
FIND - Mencari sebuah text string di dalam sebuah file
FINDSTR - Mencari strings di dalam files
FOR /F -Loop command: untuk beberapa files sekaligus
FOR - Loop command: all options Files, Directory, List
FORFILES - Batch process multiple files
FORMAT - Memformat sebuah disk
FREEDISK - Menampilkan free disk space (dalam bytes)
FSUTIL - File and Volume utilities
FTP - File Transfer Protocol
FTYPE - Menampilkan/mengubah file types yg digunakan dalam file extension
GLOBAL - Menampilkan daftar anggota dalam global groups
GOTO - Mengarahkan sebuah program batch untuk melompat ke labelled line
HELP - Online Help
HFNETCHK - Network Security Hotfix Checker
IF - Conditionally perform a command (perintah bersyarat)
IPCONFIG - Configure IP
KILL - Menghapus program dari memory
LABEL - Memberi/mengubah label disk
LOCAL - Menampilkan daftar anggota local groups
LOGEVENT - Menulis text ke dalam NT event viewer.
LOGOFF - Keluar dari system / Mengeluarkan user dari system
LOGTIME - mencatat tanggal dan waktu dalam sebuah file
MAPISEND - Mengirim e-mail dari command line
MEM - Menampilkan memory usage
MD - Create new folders
MODE - Configure a system device
MOUNTVOL - Mengatur Mount point dalam sebuah volume
MOVE - Memindahkan file dari sebuah folder ke folder lain
MOVEUSER - Menindahkan user dari sebuah domain ke domain lain
MSG - Mengirim message
MSIEXEC - Microsoft Windows Installer
MSINFO - Windows NT diagnostics
MSTSC - Terminal Server Connection (Remote Desktop Protocol)
MUNGE - Mencari dan Menganti text di dalam sebuah file (find & replace)
MV - Meng-copy file yang sedang/sementara digunakan
NET - Mengatur network resources
NETDOM - Domain Manager
NETSH - Configure network protocols
NETSVC - Command-line Service Controller
NBTSTAT - Menampilkan networking statistics (NetBIOS over TCP/IP)
NETSTAT - Menampilkan networking statistics (TCP/IP)
NOW - Menampilkan current Date and Time
NSLOOKUP - Name server lookup
NTBACKUP - Backup folders
NTRIGHTS - Edit user account rights (wilayah akses yg diizinkan oleh admin)
PATH - Menampilkan atau mengatur search path untuk executable files
PATHPING - Melacak route plus network latency dan packet loss
PAUSE - Menahan proses sebuah batch file and menampilkan message
PERMS - Menampilkan permissions (wilayah akses) user
PERFMON - Performance Monitor
PING - Menguji (test) network connection
POPD - Restore previous value dari sebuah directory yang di-save oleh PUSHD
PORTQRY - Menampilkan status ports dan service
PRINT - Print text file
PRNCNFG - Menampilkan, mengatur, atau mengubah nama printer
PRNMNGR - Menampilkan, menghapus, atau menambah daftar printer; set default printer
PROMPT - Mengubah command prompt
PsExec - Menjalankan proses jarak jauh (remote)
PsFile - Menunjukkan file2 yang dibuka dari jarak jauh
PsGetSid - Menampilkan SID sebuah computer atau user
PsInfo - Menampilkan informasi dari sebuah system
PsKill - Menghentikan proses melalui process ID
PsList - Menampilkan detail informasi dari sebuah proses
PsLoggedOn - Who's logged on (mengecek secara lokal atau melalui resource sharing)
PsLogList - Event log records
PsPasswd - Mengubah account password
PsService - Menampilkan dan mengubah services
PsShutdown - Shutdown atau reboot computer
PsSuspend - Suspend/menahan proces
PUSHD - Menyimpan/Save dan mengganti current directory
QGREP - Mencari kata/kalimat di dalam file yg sesuai dgn pola/line yg ditentukan.
RASDIAL - Mengatur RAS connections
RASPHONE - Mengatur RAS connections
RECOVER - Memulihkan/Recover damaged file dari sebuah disk defective (rusak).
REG - Membaca, mengatur, atau menghapus registry keys dan values
REGEDIT - Mengimport/mengeksport registry settings
REGSVR32 - Register/unregister file DLL atau ocx
REGINI - Mengubah Registry Permissions
REM - Merekam/mencatat comments (remarks) di dalam sebuah batch file
REN - mengubah nama file
REPLACE - Mengganti/Replace atau meng-update sebuah file dengan file line
RD - Delete folder
RDISK - Create Recovery Disk
RMTSHARE - Share folder atau printer
ROUTE - Memanipulasi network routing tables
RUNAS - Menjalankan sebuah program dgn menggunakan user account lain.
RUNDLL32 - Menjalankan sebuah DLL command (add/remove print connections)
SC - Service Control
SCHTASKS - Create or Edit Scheduled Tasks
SCLIST - Display NT Services
ScriptIt - Control GUI applications
SET - Display, set, atau remove environment variables
SETX - Set environment variables secara permanent
SHARE - Mendaftar atau edit sebuah file share atau print share
SHORTCUT - Create windows shortcut (.LNK file)
SHOWGRPS - Menampilkan daftar NT Workgroups atau user yang telah joined
SHOWMBRS - Menampilkan daftar Users yg merupakan member dari sebuah Workgroup
SHUTDOWN - Shutdown computer
SLEEP - Menunggu selama beberapa saat
SOON - Menjadwal(schedule) sebuah command untuk beberapa waktu kemudian
SORT - Sort input
START - membuka sebuah window baru, untuk menjalankan program atau command tertentu
SU - Switch User
SUBINACL - Edit file & folder Permissions, Ownership serta Domain
SUBST - Menyesuaikan sebuah path dengan drive letter
SYSTEMINFO - Menampilkan daftar system configuration
TASKLIST - Menampilkan daftar aplikasi dan service yang sedang berjalan
TIME - Menampilkan atau mengubah waktu pada system
TIMEOUT - Delay processing sebuah batch file
TITLE - Menentukan judul window untuk sebuah session CMD.EXE
TOUCH - mengubah timestamps sebuah file
TRACERT - Melacak route ke sebuah remote host
TREE - Tampilan grafis dari struktur folder
TYPE - Menampilkan isi dari sebuah text file
USRSTAT - Menampilkan daftar domain usernames dan last login
VER - Menampilkan version information
VERIFY - Memeriksa apakah files telah ter-save
VOL - Menampilkan disk label
WHERE - Mencari dan menampilkan files di dalam sebuah directory tree
WHOAMI - Menampilkan current UserName dan current domain
WINDIFF - Membandingkan isi dari dua atau lebih file.
WINMSD - Windows system diagnostics
WINMSDP - Windows system diagnostics II
WMIC - WMI Commands
XCACLS - Mengubah file permissions (hak akses)
XCOPY - Copy files dan folders
Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Code-Code Syntak CMD (Command Form)

INSTALASI NETWORKING DAN TCP/IP

   Dalam suatu sistem jaringan, dimana seluruh komputer saling berbagi data dan
resources satu sama lain sehingga tercapai efisiensi dalam pemanfaatan teknologi, amat
dibutuhkan perangkat-perangkat khusus dan instalasi tertentu.
Beberapa peralatan yang digunakan dalam  sistem jaringan serta pengaturan TCP/IP
pada sistem operasi Windows XP.

I.  Instalasi  Networking
Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam instalasi networking, diantaranya adalah:
A.  Tipe Kabel Dan Konektor
1.  Tipe Kabel
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) mempunyai ciri khusus yaitu dua kabel terpilin
dengan kode warna sebagai berikut:
a)  Biru dan Biru/Putih
b)  Coklat dan Coklat/Putih
c)  Hijau dan Hijau/Putih
d)  Orange dan Orange/Putih

2.  Tipe Konektor
Konektor yang digunakan adalah RJ45 dengan 8 posisi modular.

3.  Susunan Kabel “Straight”

B.  Hub/Switch
1.  Hub
Jaringan Area Lokal (LAN) banyak menggunakan Hub untuk menghubungkan
peralatan komputer satu dengan yang lain  dengan menggunakan protokol Ethernet. Ini
disebabkan karena cara penggunaannya yang sangat mudah tanpa perlu dikonfigurasi dan
harganya yang murah.
2.  Switch
Switch sering disebut sebagai multi-port bridge. Switch mempunyai tabel penerjemah
pusat yang memiliki daftar penerjemah untuk semua port. Switch menciptakan Virtual
Private Network (VPN) dari  port pengirim dan port penerima sehingga jika dua host
sedang berkomunikasi lewat VPN, mereka tidak mengganggu segment lain. Switch
memungkinkan transmisi full-duplex untuk  hubungan port ke port dimana pengiriman
dan penerimaan dapat dilakukan bersamaan dengan menggunakan VPN.
Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - INSTALASI NETWORKING DAN TCP/IP

Prosedur Instalasi Wireless WAN


Peralatan
  1. Kompas dan peta topografi
  2. Penggaris dan busur derajat
  3. Pensil, penghapus, alat tulis
  4. GPS, altimeter, klinometer
  5. Kaca pantul dan teropong
  6. Radio komunikasi (HT)
  7. USB Wireless, pigtail dan Access Point
  8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
  9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
  10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
  11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
  12. Software AP Manager, Netstrumbler

Survey Lokasi
1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi
5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor
1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser
6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE
1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short
4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena
1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat
2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail
3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio
1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

Pengujian Noise
1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % – 60 % good, 60 % – 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % – 20 % – 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %
5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % – 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang
6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena
1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena
1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio
1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum

10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar
Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Prosedur Instalasi Wireless WAN

Pengertian LAN,WAN,MAN

Local Area Network
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.


WAN

WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris: Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.

WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.


MAN

Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepaMetropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.
Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Pengertian LAN,WAN,MAN

Fungsi Dan Model Jaringan Komputer



A.  Pengenalan Istilah 


Standalone adalah suatu istilah untuk keadaan komputer yang tidak terhubung dengan 
komputer lain. Sebaliknya, jika komputer Anda berhubungan dengan komputer lain atau 
peralatan-peralatan lain sehingga membentuk suatu group, maka ini disebut sebagai 
Network (Jaringan). Sedangkan bagaimana  antar komputer tersebut berhubungan serta 
mengatur sumber-sumber yang ada disebut dengan Networking (Sistem Jaringan). 
Bila suatu network berada dalam satu lokasi (misalkan dalam satu gedung), maka 
disebut sebagai Local Area Network (LAN). Bila antar-network saling berhubungan dari 
satu lokasi ke lokasi lain yang relatif jauh (misalkan antar kota), maka keadaan ini disebut 
Wide Area Network (WAN). 



B.  Fungsi Jaringan 


Interkoneksi antar komputer telah menambah fungsinya, tidak hanya sebagai 
pengolah dan penyimpan data, melainkan  sebagai alat komunikasi, resource dan 
information sharing. Dalam suatu jaringan komputer kita dapat saling berbagi pemakaian 
sumber daya (resource) bersama, misalnya:  Printer, Plotter, Harddisk, Dvdrom/Cdrom, 
Floppy Disk dsb. 
Selain itu, komputer dalam suatu jaringan dapat menjadi alat komunikasi dan 
information sharing yang efektif, misalnya  dengan teleconference netmeeting, internet, 
mailing list, dsb. 



C.  Tipe Jaringan 


1.  Jaringan Peer to Peer 
a)  Setiap PC dapat membuat account user serta berbagi sumber (sharing) sehingga 
masing-masing dapat bertindak sebagai client atau server. 
b)  Tidak ada perbedaan sistem operasi antara PC yang berfungsi sebagai client 
maupun server. 2.  Jaringan Berbasis Server 
a)  Jaringan ini biasa disebut Client-Server, pada Win-NT atau Win-2000/2003 
Server disebut sebagai tipe DNS (Domain Name System). 
b)  Pada pengontrol domain inilah semua account user dikumpulkan dan disimpan 
didalam databasenya. 

Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Fungsi Dan Model Jaringan Komputer

Pengertian Jaringan Komputer

Photobucket



Pengertian dari Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

BTW, kalau berminat ingin belajar bikin web, coba metode 4 langkah mudah belajar membuat website ini. 
Nah, mari kita lanjutkan lagi...

Ingin belajar membuat website langsung praktek? Klik di sini.

Photobucket  
 Cara mudah belajar bikin web untuk pemula. Sangat cocok untuk melengkapi ilmu komputer Anda.
Silahkan klik di sini.

Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Pengertian Jaringan Komputer

Keamanan Jaringan


Jika kita sering bekerja dengan jaringan, maka tidaklah mengherankan bagi kita mengapa kita perlu memikirkan keamanan jaringan. Jaringan komputer atau yang dikenal dengan internet merupakan sistem terbuka (open system) dimana semua orang dapat masuk ke komputer milik orang lain yang terhubung di dalam internet. Sistem terbuka juga mensyaratkan bahwa tidak ada ‘batasan’ bagi orang lain untuk masuk ke dalam jaringan kita, misalnya dengan menggunakan web browsing, akses ftp dan lain sebagainya. 
Akan tetapi permasalahan akan timbul jika orang yang masuk ke dalam jaringan kita mempunyai maksud yang kurang baik. Seorang kompetitor misalnya, dapat saja masuk ke dalam jaringan komputer saingannya dengan tujuan mengubah sistem yang dimiliki saiangannya agar tidak dapat berfungsi dengan baik, mencuri data-data pelanggan saingan, mencuri data statistik dan lain sebagainya.
Keamanan bertujuan untuk menjaga agar resource digunakan sebagaimana mestinya oleh pemakai yang berhak. Pemakaian alat (termasuk program) dapat menyebabkan kerusakan baik disengaja atau tidak. Pembatasan pemakaian bukan untuk mempersulit tetapi supaya efisien dan tidak merusak.
Macam-macam proteksi yang dilakukan dalam menjaga keamanan jaringan antara lain :

1. Authentication (database tentang user)
authentication: pemakai harus dapat membuktikan dirinya. Contoh: user dan password. Dalam jaringan UNPAR ditambahkan sumber akses (komputer yang digunakan) dengan asumsi bahwa pada satu saat satu orang hanya dapat/boleh bekerja dengan satu komputer yang sama.
Pemakai hendaknya selalu memperhatikan pesan "last login from:" pada saat login agar dapat segera diketahui apabila terdapat pemakai lain yang menggunakan user-id tersebut.
Authentikasi melalui sistem (yaitu, password) yang sesungguhnya disimpan dalam bentuk ter-enkripsi dalam file yang tak dapat dilihat oleh pemakai biasa, biasanya /etc/master.passwd atau /etc/shadow.
Authentikasi dapat dilakukan secara terpusat, misalnya dengan Network Information Service (NIS) juga disebut sebagai Yellow Pages (YP), Kerberos (eBones), RADIUS.

2. Authorization
authorization: pemakai diperbolehkan menggunakan pelayanan dan resource sesuai dengan haknya.
Pemakai yang sudah terbukti mendapatkan haknya untuk dilayani dan menggunakan resource. Karena pemakai memiliki hak penuh atas file yang dimilikinya, maka pemakai harus mengatur sendiri datanya.
Ada banyak aplikasi yang bekerja di server bekerja atas nama super-user, misalnya agar dapat membaca file password atau menulis data ke dalam sistem. Semakin kompleks aplikasi, semakin besar kemungkinan terdapat kesalahan (bug). Program yang berjalan atas nama super-user dan salah bisa berakibat fatal. Oleh sebab itu, biasanya aplikasi client-server sebisa mungkin memisahkan akses yang menuntut hak super-user.

3. Gateway
gateway: gerbang masuk menuju sistem dengan firewall.
Gateway yang menghubungkan sistem ke luar dapat menjadi gerbang ke dalam, sehingga ada resiko perusakan atau pencurian data oleh publik yang jauh lebih luas.
Firewall (dinding api) gateway adalah suatu cara untuk menjaga keamanan sistem dengan membatasi informasi yang dibolehkan masuk dan keluar dari jaringan lokal anda. Umumnya host firewall terhubung ke Internet dan LAN lokal anda, dan akses LAN anda ke Internet hanya melalui firewall. Dengan demikian firewall dapat mengendalikan apa yang diterima dan dikirim dari Internet dan LAN anda.
Penyaringan packet: hanya paket dari dan ke host, tcp, udp tertentu yang boleh berkomunikasi. Program melakukan pemeriksaan dan penyaringan sehingga hanya pelayanan yang diketahui dan benar yang boleh lewat. 
Gateway aplikasi: pengiriman dan penerimaan mail gateway untuk mempermudah pemeriksaan dan mengurangi beban jaringan. 

4. Attack (serangan terhadap sistem)
Password terbuka karena: pencurian, catatan yang tercecer, pengamatan (cara mengetik, mengintip paket)
Membelokkan akses: dengan mengganti ip, dns, atau route membelokkan akses ke server palsu untuk menjebak password.
Kesalahan program: tak ada gading yang tak retak Jangan menjalankan program yang tak diketahui. Penyebaran virus melalui email, java script, vb script. Membebani server dengan akses yang besar.
Batu loncatan: biasanya akses dari komputer yang terletak di intranet kurang dibatasi. Apabila akses ke komputer di intranet terbuka, maka pemakai internet dapat masuk ke dalam komputer di intranet, kemudian menggunakan komputer tersebut sebagai batu loncatan.

5. Monitoring (pengawasan terhadap jaringan)
Mengetahui apa yang terjadi sebagai tindakan preventif dengan membaca catatan system.

6. Komunikasi Terenkripsi
Komunikasi terenkripsi: menggunakan enkripsi agar data tak dapat diintip.
Komunikasi melalui jaringan publik memungkinkan adanya penyadap ikut mendengarkan percakapan.
Beberapa software: Secure Shell (pengganti telnet dengan enkripsi), HTTPS (secure HTTP). 
Akibat enkripsi, data yang dipertukarkan lebih besar.

Dari cara-cara proteksi yang ada tersebut dapat dijabarkan lagi dalam tehnik-tehnik pengamanan, antara lain :

1. Otentifikasi
Secara sederhana sebuah prosedur otentifikasi adalah prosedur pengenalan jati diri seorang pemakai kepada sistem dan pemberian kartu hak akses tertentu dari sistem kepada pemakai yang bersangkutan. Seorang pemakai yang telah melewati proses otentifikasi tertentu akan memiliki hak akses tertentu dan tentu saja selalu dapat diawasi dan dikendalikan oleh sistem. Proses otentifikasi ini bila dilihat telah mencakup proteksi authentication, authorization, dan monitoring seperti yang telah dijelaskan di atas.
Istilah-istilah yang sering digunakan untuk pengendalian hak akses terhadap sistem dalam otentifikasi, antara lain :
a. Access Control Lists (ACLs)
Setiap ACL merupakan daftar dari kendali akses yang menunjukkan hak akses dan informasi untuk audit yang digunakan oleh sistem, misalnya oleh Windows NT atau oleh proxy server. Didalam Windows NT, ACLs ini akan digunakan bersama-sama dengan sistem akses file sytem NTFS (New Technology File System). Windows NT menggunakan daftar ini untuk melihat siapa saja yang telah diberikan hak untuk mengakses sumber daya tertentu (file atau folder) dan hak apa yang telah diberikan kepadanya, seperti membaca, menulis dan mengeksekusi. Didalam sistem file UNIX, hak akses ini dapat dilihat dari bit-bit kode akses yang meliputi akses untuk user, akses untuk group user serta akses untuk global user.
b. Challenge/Response
Proses otentifikasi melibatkan prosedur challenge/response yang terjadi pada saat dimulainya sebuah otentifikasi. Ketika seorang pemakai ingin meminta hak akses kepada sistem maka sistem akan mengirimkan challenge kepada pemakai kemudian pemakai mengirimkan kode yang sesuai. Sistem akan membandingkan kode yang dikirimkan oleh pemakai dengan kode yang ada didalam database. Jika ada kecocokan maka sistem akan memberikan hak akses sesuai dengan hak yang dimiliki oleh pengguna yang bersangkutan.
c. NTLM
NTLM adalah teknik otentifikasi Challenge/Response yang digunakan oleh Window NT. NTLM singkatan dari Windows NT LAN Manager, sebab teknik ini dikembangkan pertama kali dan digunakan oleh Microsoft LAN Manager.
d. One-Time-Password
One-Time-Password adalah teknik otentifikasi Challenge/Response yang sering digunakan oleh UNIX system. Dengan teknik ini sebuah password hanya dapat digunakan satu kali dimana response yang sesuai akan diminta oleh sistem, berdasarkan challenge key yang diberikan pada saat proses otentifikasi.
e. SAM
SAM atau kepanjangan dari Security Account Manager adalah database yang berisi data pemakai dan group. SAM tidak menyimpan password dalam bentuk ASCII tetapi dalam bentuk hash. SAM digunakan oleh Windows NT dan terletak di HKEY_LOCAL_MACHINE\SAM dan HKEY_LOCAL_MACHINE\Security\SAM.

2. Hashing
Dalam sebuah sistem terbuka, dimana komunikasi berlangsung melewati beberapa, ratusan bahkan ribuan komputer lainnya yang terhubung dalam jaringan maka pengiriman data dari satu tempat ke tempat lainnya akan sangat rawan terhadap penyadapan. Bagaimana jika hal ini terjadi sesaat sebelum proses otentifikasi berlangsung. Seorang ‘sniffer’ (penyadap data yang dikirimkan melalui internet) dapat mengendus password dan nama pemakai yang dikirimkan melalui jaringan. Untuk mengatasi hal ini maka dibuatlah algoritma hash, dimana password akan tersimpan dalam bentuk lain setelah diproses melalui algoritma hash tersebut. Algoritma standar hash yang sering digunakan adalah MD4 yang akan menghasilkan 16 byte (128 bit) hash, atau dengan kata lain, berapapun panjang bit yang dimasukkan dalam algoritma ini, maka panjang bit keluaran hasil hash adalah 16 byte (128 bit). Secara teoritis sangatlah tidak mungkin untuk menggabungkan hash dan algoritma yang dipakai serta kemudian melakukan proses revers secara matematis untuk memperoleh password yang bersesuaian. Atau dengan kata lain, proses hash hanya berlangsung satu arah dan bukan proses yang dapat dibalik. 

3. Enkripsi 
Enkripsi merupakan proses merubah/mengkonversi data biasa yang dapat dibaca dan dimengerti menjadi data terenkripsi (dalam bentuk text ASCII) yang tidak lagi dapat dibaca dan dimengerti dengan jelas. Untuk melakukan enkripsi dibutuhkan kunci pembuka yang harus diketahui oleh server dan pengguna. Akan tetapi jika seorang sniffer dapat mengendus kunci pembuka tersebut, maka dia juga dapat membuka data-data komunikasi antara pemakai dan server. Oleh karena itu diciptakan teknik enkripsi dengan kunci publik dari RSA, dimana kunci publik dapat disebarluaskan secara bebas, sementara kunci privat disimpan secara rahasia. Seorang pemakai yang ingin melakukan koneksi kemudian memberikan kunci publiknya kepada server serta mengambil kunci publik server. Pengguna yang bersangkutan kemudian melakukan enkripsi dengan kunci privat miliknya serta kunci publik milik server kemudian mengirimkan data tersebut kepada server. Server kemudian melakukan deskripsi dengan menggunakan kunci privat miliknya serta kunci publik milik pengguna yang bersangkutan. Dengan demikian meskipun data dapat diendus oleh sniffer, namun data tersebut tidak dapat diintepretasikan dengan baik dan benar.

Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Keamanan Jaringan