INSTALASI NETWORKING DAN TCP/IP

   Dalam suatu sistem jaringan, dimana seluruh komputer saling berbagi data dan
resources satu sama lain sehingga tercapai efisiensi dalam pemanfaatan teknologi, amat
dibutuhkan perangkat-perangkat khusus dan instalasi tertentu.
Beberapa peralatan yang digunakan dalam  sistem jaringan serta pengaturan TCP/IP
pada sistem operasi Windows XP.

I.  Instalasi  Networking
Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam instalasi networking, diantaranya adalah:
A.  Tipe Kabel Dan Konektor
1.  Tipe Kabel
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) mempunyai ciri khusus yaitu dua kabel terpilin
dengan kode warna sebagai berikut:
a)  Biru dan Biru/Putih
b)  Coklat dan Coklat/Putih
c)  Hijau dan Hijau/Putih
d)  Orange dan Orange/Putih

2.  Tipe Konektor
Konektor yang digunakan adalah RJ45 dengan 8 posisi modular.

3.  Susunan Kabel “Straight”

B.  Hub/Switch
1.  Hub
Jaringan Area Lokal (LAN) banyak menggunakan Hub untuk menghubungkan
peralatan komputer satu dengan yang lain  dengan menggunakan protokol Ethernet. Ini
disebabkan karena cara penggunaannya yang sangat mudah tanpa perlu dikonfigurasi dan
harganya yang murah.
2.  Switch
Switch sering disebut sebagai multi-port bridge. Switch mempunyai tabel penerjemah
pusat yang memiliki daftar penerjemah untuk semua port. Switch menciptakan Virtual
Private Network (VPN) dari  port pengirim dan port penerima sehingga jika dua host
sedang berkomunikasi lewat VPN, mereka tidak mengganggu segment lain. Switch
memungkinkan transmisi full-duplex untuk  hubungan port ke port dimana pengiriman
dan penerimaan dapat dilakukan bersamaan dengan menggunakan VPN.
Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - INSTALASI NETWORKING DAN TCP/IP

Prosedur Instalasi Wireless WAN


Peralatan
  1. Kompas dan peta topografi
  2. Penggaris dan busur derajat
  3. Pensil, penghapus, alat tulis
  4. GPS, altimeter, klinometer
  5. Kaca pantul dan teropong
  6. Radio komunikasi (HT)
  7. USB Wireless, pigtail dan Access Point
  8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
  9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
  10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
  11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
  12. Software AP Manager, Netstrumbler

Survey Lokasi
1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi
5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor
1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser
6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE
1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short
4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena
1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat
2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail
3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio
1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

Pengujian Noise
1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % – 60 % good, 60 % – 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % – 20 % – 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %
5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % – 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang
6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena
1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena
1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio
1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum

10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar
Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Prosedur Instalasi Wireless WAN

Pengertian LAN,WAN,MAN

Local Area Network
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.


WAN

WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris: Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.

WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.


MAN

Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepaMetropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.
Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Pengertian LAN,WAN,MAN

Fungsi Dan Model Jaringan Komputer



A.  Pengenalan Istilah 


Standalone adalah suatu istilah untuk keadaan komputer yang tidak terhubung dengan 
komputer lain. Sebaliknya, jika komputer Anda berhubungan dengan komputer lain atau 
peralatan-peralatan lain sehingga membentuk suatu group, maka ini disebut sebagai 
Network (Jaringan). Sedangkan bagaimana  antar komputer tersebut berhubungan serta 
mengatur sumber-sumber yang ada disebut dengan Networking (Sistem Jaringan). 
Bila suatu network berada dalam satu lokasi (misalkan dalam satu gedung), maka 
disebut sebagai Local Area Network (LAN). Bila antar-network saling berhubungan dari 
satu lokasi ke lokasi lain yang relatif jauh (misalkan antar kota), maka keadaan ini disebut 
Wide Area Network (WAN). 



B.  Fungsi Jaringan 


Interkoneksi antar komputer telah menambah fungsinya, tidak hanya sebagai 
pengolah dan penyimpan data, melainkan  sebagai alat komunikasi, resource dan 
information sharing. Dalam suatu jaringan komputer kita dapat saling berbagi pemakaian 
sumber daya (resource) bersama, misalnya:  Printer, Plotter, Harddisk, Dvdrom/Cdrom, 
Floppy Disk dsb. 
Selain itu, komputer dalam suatu jaringan dapat menjadi alat komunikasi dan 
information sharing yang efektif, misalnya  dengan teleconference netmeeting, internet, 
mailing list, dsb. 



C.  Tipe Jaringan 


1.  Jaringan Peer to Peer 
a)  Setiap PC dapat membuat account user serta berbagi sumber (sharing) sehingga 
masing-masing dapat bertindak sebagai client atau server. 
b)  Tidak ada perbedaan sistem operasi antara PC yang berfungsi sebagai client 
maupun server. 2.  Jaringan Berbasis Server 
a)  Jaringan ini biasa disebut Client-Server, pada Win-NT atau Win-2000/2003 
Server disebut sebagai tipe DNS (Domain Name System). 
b)  Pada pengontrol domain inilah semua account user dikumpulkan dan disimpan 
didalam databasenya. 

Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Fungsi Dan Model Jaringan Komputer

Pengertian Jaringan Komputer

Photobucket



Pengertian dari Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

BTW, kalau berminat ingin belajar bikin web, coba metode 4 langkah mudah belajar membuat website ini. 
Nah, mari kita lanjutkan lagi...

Ingin belajar membuat website langsung praktek? Klik di sini.

Photobucket  
 Cara mudah belajar bikin web untuk pemula. Sangat cocok untuk melengkapi ilmu komputer Anda.
Silahkan klik di sini.

Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Pengertian Jaringan Komputer

Keamanan Jaringan


Jika kita sering bekerja dengan jaringan, maka tidaklah mengherankan bagi kita mengapa kita perlu memikirkan keamanan jaringan. Jaringan komputer atau yang dikenal dengan internet merupakan sistem terbuka (open system) dimana semua orang dapat masuk ke komputer milik orang lain yang terhubung di dalam internet. Sistem terbuka juga mensyaratkan bahwa tidak ada ‘batasan’ bagi orang lain untuk masuk ke dalam jaringan kita, misalnya dengan menggunakan web browsing, akses ftp dan lain sebagainya. 
Akan tetapi permasalahan akan timbul jika orang yang masuk ke dalam jaringan kita mempunyai maksud yang kurang baik. Seorang kompetitor misalnya, dapat saja masuk ke dalam jaringan komputer saingannya dengan tujuan mengubah sistem yang dimiliki saiangannya agar tidak dapat berfungsi dengan baik, mencuri data-data pelanggan saingan, mencuri data statistik dan lain sebagainya.
Keamanan bertujuan untuk menjaga agar resource digunakan sebagaimana mestinya oleh pemakai yang berhak. Pemakaian alat (termasuk program) dapat menyebabkan kerusakan baik disengaja atau tidak. Pembatasan pemakaian bukan untuk mempersulit tetapi supaya efisien dan tidak merusak.
Macam-macam proteksi yang dilakukan dalam menjaga keamanan jaringan antara lain :

1. Authentication (database tentang user)
authentication: pemakai harus dapat membuktikan dirinya. Contoh: user dan password. Dalam jaringan UNPAR ditambahkan sumber akses (komputer yang digunakan) dengan asumsi bahwa pada satu saat satu orang hanya dapat/boleh bekerja dengan satu komputer yang sama.
Pemakai hendaknya selalu memperhatikan pesan "last login from:" pada saat login agar dapat segera diketahui apabila terdapat pemakai lain yang menggunakan user-id tersebut.
Authentikasi melalui sistem (yaitu, password) yang sesungguhnya disimpan dalam bentuk ter-enkripsi dalam file yang tak dapat dilihat oleh pemakai biasa, biasanya /etc/master.passwd atau /etc/shadow.
Authentikasi dapat dilakukan secara terpusat, misalnya dengan Network Information Service (NIS) juga disebut sebagai Yellow Pages (YP), Kerberos (eBones), RADIUS.

2. Authorization
authorization: pemakai diperbolehkan menggunakan pelayanan dan resource sesuai dengan haknya.
Pemakai yang sudah terbukti mendapatkan haknya untuk dilayani dan menggunakan resource. Karena pemakai memiliki hak penuh atas file yang dimilikinya, maka pemakai harus mengatur sendiri datanya.
Ada banyak aplikasi yang bekerja di server bekerja atas nama super-user, misalnya agar dapat membaca file password atau menulis data ke dalam sistem. Semakin kompleks aplikasi, semakin besar kemungkinan terdapat kesalahan (bug). Program yang berjalan atas nama super-user dan salah bisa berakibat fatal. Oleh sebab itu, biasanya aplikasi client-server sebisa mungkin memisahkan akses yang menuntut hak super-user.

3. Gateway
gateway: gerbang masuk menuju sistem dengan firewall.
Gateway yang menghubungkan sistem ke luar dapat menjadi gerbang ke dalam, sehingga ada resiko perusakan atau pencurian data oleh publik yang jauh lebih luas.
Firewall (dinding api) gateway adalah suatu cara untuk menjaga keamanan sistem dengan membatasi informasi yang dibolehkan masuk dan keluar dari jaringan lokal anda. Umumnya host firewall terhubung ke Internet dan LAN lokal anda, dan akses LAN anda ke Internet hanya melalui firewall. Dengan demikian firewall dapat mengendalikan apa yang diterima dan dikirim dari Internet dan LAN anda.
Penyaringan packet: hanya paket dari dan ke host, tcp, udp tertentu yang boleh berkomunikasi. Program melakukan pemeriksaan dan penyaringan sehingga hanya pelayanan yang diketahui dan benar yang boleh lewat. 
Gateway aplikasi: pengiriman dan penerimaan mail gateway untuk mempermudah pemeriksaan dan mengurangi beban jaringan. 

4. Attack (serangan terhadap sistem)
Password terbuka karena: pencurian, catatan yang tercecer, pengamatan (cara mengetik, mengintip paket)
Membelokkan akses: dengan mengganti ip, dns, atau route membelokkan akses ke server palsu untuk menjebak password.
Kesalahan program: tak ada gading yang tak retak Jangan menjalankan program yang tak diketahui. Penyebaran virus melalui email, java script, vb script. Membebani server dengan akses yang besar.
Batu loncatan: biasanya akses dari komputer yang terletak di intranet kurang dibatasi. Apabila akses ke komputer di intranet terbuka, maka pemakai internet dapat masuk ke dalam komputer di intranet, kemudian menggunakan komputer tersebut sebagai batu loncatan.

5. Monitoring (pengawasan terhadap jaringan)
Mengetahui apa yang terjadi sebagai tindakan preventif dengan membaca catatan system.

6. Komunikasi Terenkripsi
Komunikasi terenkripsi: menggunakan enkripsi agar data tak dapat diintip.
Komunikasi melalui jaringan publik memungkinkan adanya penyadap ikut mendengarkan percakapan.
Beberapa software: Secure Shell (pengganti telnet dengan enkripsi), HTTPS (secure HTTP). 
Akibat enkripsi, data yang dipertukarkan lebih besar.

Dari cara-cara proteksi yang ada tersebut dapat dijabarkan lagi dalam tehnik-tehnik pengamanan, antara lain :

1. Otentifikasi
Secara sederhana sebuah prosedur otentifikasi adalah prosedur pengenalan jati diri seorang pemakai kepada sistem dan pemberian kartu hak akses tertentu dari sistem kepada pemakai yang bersangkutan. Seorang pemakai yang telah melewati proses otentifikasi tertentu akan memiliki hak akses tertentu dan tentu saja selalu dapat diawasi dan dikendalikan oleh sistem. Proses otentifikasi ini bila dilihat telah mencakup proteksi authentication, authorization, dan monitoring seperti yang telah dijelaskan di atas.
Istilah-istilah yang sering digunakan untuk pengendalian hak akses terhadap sistem dalam otentifikasi, antara lain :
a. Access Control Lists (ACLs)
Setiap ACL merupakan daftar dari kendali akses yang menunjukkan hak akses dan informasi untuk audit yang digunakan oleh sistem, misalnya oleh Windows NT atau oleh proxy server. Didalam Windows NT, ACLs ini akan digunakan bersama-sama dengan sistem akses file sytem NTFS (New Technology File System). Windows NT menggunakan daftar ini untuk melihat siapa saja yang telah diberikan hak untuk mengakses sumber daya tertentu (file atau folder) dan hak apa yang telah diberikan kepadanya, seperti membaca, menulis dan mengeksekusi. Didalam sistem file UNIX, hak akses ini dapat dilihat dari bit-bit kode akses yang meliputi akses untuk user, akses untuk group user serta akses untuk global user.
b. Challenge/Response
Proses otentifikasi melibatkan prosedur challenge/response yang terjadi pada saat dimulainya sebuah otentifikasi. Ketika seorang pemakai ingin meminta hak akses kepada sistem maka sistem akan mengirimkan challenge kepada pemakai kemudian pemakai mengirimkan kode yang sesuai. Sistem akan membandingkan kode yang dikirimkan oleh pemakai dengan kode yang ada didalam database. Jika ada kecocokan maka sistem akan memberikan hak akses sesuai dengan hak yang dimiliki oleh pengguna yang bersangkutan.
c. NTLM
NTLM adalah teknik otentifikasi Challenge/Response yang digunakan oleh Window NT. NTLM singkatan dari Windows NT LAN Manager, sebab teknik ini dikembangkan pertama kali dan digunakan oleh Microsoft LAN Manager.
d. One-Time-Password
One-Time-Password adalah teknik otentifikasi Challenge/Response yang sering digunakan oleh UNIX system. Dengan teknik ini sebuah password hanya dapat digunakan satu kali dimana response yang sesuai akan diminta oleh sistem, berdasarkan challenge key yang diberikan pada saat proses otentifikasi.
e. SAM
SAM atau kepanjangan dari Security Account Manager adalah database yang berisi data pemakai dan group. SAM tidak menyimpan password dalam bentuk ASCII tetapi dalam bentuk hash. SAM digunakan oleh Windows NT dan terletak di HKEY_LOCAL_MACHINE\SAM dan HKEY_LOCAL_MACHINE\Security\SAM.

2. Hashing
Dalam sebuah sistem terbuka, dimana komunikasi berlangsung melewati beberapa, ratusan bahkan ribuan komputer lainnya yang terhubung dalam jaringan maka pengiriman data dari satu tempat ke tempat lainnya akan sangat rawan terhadap penyadapan. Bagaimana jika hal ini terjadi sesaat sebelum proses otentifikasi berlangsung. Seorang ‘sniffer’ (penyadap data yang dikirimkan melalui internet) dapat mengendus password dan nama pemakai yang dikirimkan melalui jaringan. Untuk mengatasi hal ini maka dibuatlah algoritma hash, dimana password akan tersimpan dalam bentuk lain setelah diproses melalui algoritma hash tersebut. Algoritma standar hash yang sering digunakan adalah MD4 yang akan menghasilkan 16 byte (128 bit) hash, atau dengan kata lain, berapapun panjang bit yang dimasukkan dalam algoritma ini, maka panjang bit keluaran hasil hash adalah 16 byte (128 bit). Secara teoritis sangatlah tidak mungkin untuk menggabungkan hash dan algoritma yang dipakai serta kemudian melakukan proses revers secara matematis untuk memperoleh password yang bersesuaian. Atau dengan kata lain, proses hash hanya berlangsung satu arah dan bukan proses yang dapat dibalik. 

3. Enkripsi 
Enkripsi merupakan proses merubah/mengkonversi data biasa yang dapat dibaca dan dimengerti menjadi data terenkripsi (dalam bentuk text ASCII) yang tidak lagi dapat dibaca dan dimengerti dengan jelas. Untuk melakukan enkripsi dibutuhkan kunci pembuka yang harus diketahui oleh server dan pengguna. Akan tetapi jika seorang sniffer dapat mengendus kunci pembuka tersebut, maka dia juga dapat membuka data-data komunikasi antara pemakai dan server. Oleh karena itu diciptakan teknik enkripsi dengan kunci publik dari RSA, dimana kunci publik dapat disebarluaskan secara bebas, sementara kunci privat disimpan secara rahasia. Seorang pemakai yang ingin melakukan koneksi kemudian memberikan kunci publiknya kepada server serta mengambil kunci publik server. Pengguna yang bersangkutan kemudian melakukan enkripsi dengan kunci privat miliknya serta kunci publik milik server kemudian mengirimkan data tersebut kepada server. Server kemudian melakukan deskripsi dengan menggunakan kunci privat miliknya serta kunci publik milik pengguna yang bersangkutan. Dengan demikian meskipun data dapat diendus oleh sniffer, namun data tersebut tidak dapat diintepretasikan dengan baik dan benar.

Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Keamanan Jaringan

Dasar Network


Media Implementasi Jaringan
Untuk menghubungkan komputer-komputer yang kita miliki menjadi suatu jaringan, kita menggunakan media transmisi berupa kabel. Kabel yang biasa kita pergunakan adalah kabel twisted pair dan coaxial.

Twisted Pair (shielded dan unshielded)
Kabel twisted pair terdiri dari dua jenis, yaitu shielded / terbungkus ( shielded twisted pair / STP) dan unshielded / tidak terbungkus (unshielded twisted pair / UTP). Karakteristik yang dimiliki kabel ini adalah :
• Sepasang kabel yang di-twist, yang jumlah pasangannya dapat terdiri dari dua, empat atau lebih.
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 10 Mbps.
• Konektor yang biasa digunakan adalah RJ-11 atau RJ-45.

Coaksial
Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
• Paling populer untuk LAN
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 10 Mbps.
• Coaxial sering digunakan untuk kabel TV, ARCnet, thick ethernet dan thin ethernet.
• Thick coaxial / 10Base5 / RG-8 sering digunakan untuk backbone untuk instalasi jaringan antar gedung. Kabel ini secara fisik berat dan tidak fleksibel, namun ia mampu menjangkau jarak 500 m bahkan lebih.
• Thin coaxial / 10Base2 / RG-58 / cheapernet sering digunakan untuk jaringan antar workstation. Kabel ini secara fisik lebih mudah ditangani daripada RG-8 karena lebih fleksibel dan ringan.

Fiber Optic
Karakteristik kabel ini adalah :
• Mahal
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 155 Mbps.
• Tidak dapat ditap ditengah

Topologi Logic Jaringan
Ethernet
• Cara kerja secara ringkas : Untuk menghindari tabrakan antar data di jaringan, node akan melihat apakah jaringan tidak mengirimkan paket data sebelum node itu mengirimkan paket data. Jika node melihat jaringan tidak mengirimkan paket data, maka node akan mengirimkan paket data. Jika ada paket data yang dipancarkan pada saat node juga sedang mengirimkan paket data, maka akan terjadi collision. Bila terjadi collision, maka node dan jaringan akan sama-sama berhenti mengirimkan paket data. Setelah berhenti, node dan jaringan akan menunggu dengan waktu yang random untuk mengirimkan paket data. Paket data yang mengalami collision akan dikirimkan kembali saat ada kesempatan. Cara kerja ini dinamakan metoda CSMA/CD (Carrier Sence Multiple Access / Collison Detection).
• Kecepatannya 10 Mbps
• Implementasi dilakukan dalam berbagai media kabel, yaitu :
1. 10BaseT : menggunakan kabel UTP, 10 Mbps.
2. 10Base5 : menggunakan thick coax, 10 Mbps.
3. 10Base2 : menggunakan thin coax, 10 Mbps.

Token Ring
• Cara kerja secara ringkas : Dalam jaringan token ring, sebuah token bebas mengalir dalam jaringan itu. Jika suatu node ingin mengirimkan paket data, maka paket data yang akan dikirimkan ditempelkan pada token, kemudian token itu membawa paket data ke tujuan. Pada waktu token berisi data, node lain tidak dapat menggunakan token itu sampai token itu menyelesaikan tugasnya mengirimkan data. Bila paket data telah disampaikan ke tujuan, node pengguna tadi melepaskan token untuk dipakai oleh node yang lain. Cara kerja ini dinamakan token passing scheme.
• Kecepatannya 4 Mbps sampai dengan 16 Mbps.

ARCnet
• Prinsip kerjanya menggunakan token passing scheme dan broadcast.
• Kecepatannya mulai dari 2.5 Mbps sampai dengan 20 Mbps.
• Implementasinya menggunakan kabel coaxial RG-62.
• Topologi fisik yang biasa dipakai adalah star.
• Jarang digunakan untuk internetworking UNIX/DOS, karena tidak dapat bekerja dalam satu bus.

FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
• Implementasinya menggunakan kabel fiber optik.
• Bekerja berdasarkan dua ring / cincin concentris, dengan kecepatan masing-masing 100 Mbps.
• Salah satu ring dapat berfingsi sebagai back-up bila salah satu ring atau node putus.
• Tidak kompatibel dengan ethernet, namun ethernet dapat dienkapsulasi dalam paket FDDI

INSTALASI
Instalasi Antar Gedung atau Jaringan backbone :
• Kabel yang digunakan adalah fiber optic atau thick coax
• Komputer dihubungkan ke kabel backbone oleh sebuah transceiver dan sebuah drop cable.

Instalasi Dalam Gedung :
• Kabel yang digunakan adalah thin coax atau UTP.
• Jarak maksimum satu segmen kabel thin coax adalah 180 m dan 100 node per segmen.
• Kabel UTP menggunakan topologi star, implementasinya komputer-komputer menghubungkan dirinya masing-masing ke hub atau concentrator.

Instalasi Kabel Ethernet
1. Instalasi Kabel Thin Ethernet
• Satu segmen terdiri dari kabel coaxial RG-58 dan sepasang konektor BNC.
• Untuk menghubungkan sebuah node, digunakan konektor T BNC.
• Satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC pada kedua ujungnya.
• Panjang minimum 18 inchi. 



2. Instalasi Kabel Thick Ethernet
• Satu segmen terdiri dari kabel coaxial RG-8 dan sepasang konektor BNC.
• Untuk menghubungkan sebuah node, digunakan sebuah transceiver yang dihubungkan dengan drop cable dengan konektor DB-15 ke node.
• Satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC pada kedua ujungnya.

3. Instalasi Kabel Star Ethernet
• Satu segmen terdiri dari kabel UTP dan sepasang konektor RJ-45.
• Tidak ada persilangan antar kaki-kaki konektor.
• Membutuhkan hub atau concentrator sebagai pusat perkabelan dan meneruskan paket-paket ethernet ke tujuan yang benar.

Menghubungkan PC ke Jaringan Ethernet
Untuk menghubungkan sebuah komputer ke jaringan ethernet, kita harus menggunakan Network Interface Card (NIC) Ethernet yang cocok digunakan untuk thin coax, thick coax dan UTP.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonfigurasi card adalah :
• I/O address. Angka yang paling sering digunakan adalah : 280, 300, 320
• IRQ level. Angka yang paling sering digunakan adalah : 3, 5, 9, 10
• Shared memory base address.
• Direct Memory Access (DMA) channel.
• Output Port. Kita harus memilih output port yang sesuai, apakah BNC, AUI atau UTP.

Dari kelima hal ini, yang harus anda betul-betul perhatikan adalah I/O address dan IRQ level. Anda harus menggunakan angka yang belum dipakai oleh peralatan lain di komputer anda. 
Elemen-Elemen Internetworking
Internetworking biasanya dibangun menggunakan tiga elemen :
• Hubungan data LAN. Biasanya terbatas dalam satu bangunan atau kampus dan beroperasi menggunakan sistem pengkabelan privete.
• Hubungan data WAN. Biasanya menggunakan saluran telekomunikasi data public, seperti X.25, ATM, ISDN, Frame Relay.
• Device penghubung jaringan. Device ini biasanya dibagi atas beberapa kategori, yaitu repeater, bridge, router, switch dan converter.

• Repeater
Repeater bekerja pada level physical layer dalam model jaringan OSI. Tugas utama repeater adalah menerima sinyal dari kabel LAN yang satu dan memancarkannya kembali ke kabel LAN yang lain. Karena bekerja di level physical layer, repeater mengharuskan penggunaan protocol physical layer yang sama. Contohnya, repeater dapat menghubungkan dua buah segmen kabel Ethernet 10Base2.
• Bridge
Bridge bekerja pada level data link layer pada model jaringan OSI. Bridge fungsinya sama dengan repeater, tetapi bridge lebih cerdas dan flexibel. Karena bridge bekerja pada level data link layer, bridge dapat menyambungkan jaringan yang menggunakan metoda transmisi berbeda dan/atau medium access control yang berbeda. Contohnya bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband. Karena kecerdasan dan kefleksibelannya tadi, bridge mampu mempelajari alamat link setiap device yang tersambung dengannya dan mampu mengatur alur frame berdasarkan alamat tadi. 
• Router
Router bekerja pada level network layer pada model jaringan OSI. Router memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bridge. Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik yang dibangkitkan oleh sebuah LAN terisolasikan dengan baik dari trafik dari LAN lain. Contohnya, router dapat menghubungkan dua LAN yang berbeda atau menghubungkan data link LAN dengan data link WAN.
• Switch
Apabila LAN kita mempunyai beban kerja yang tinggi, penggunaan router biasanya tidak cukup. Ini terjadi karena jalur koneksi yang ada tidak mampu menampung aliran data yang sedemikian besar. Untuk menangani masalah ini, diperlukan tambahan jalur koneksi yang lebih banyak. Agar suatu router mampu menangani tambahan jalur, diperlukan bantuan switch. Switch ini biasanya diimplementasikan dalam bentuk hub dengan fasilitas switching, seperti module assignment hub, bank assignment hub dan port assignment hub. 
• Converter
Converter bekerja pada level application layer. Converter merupakan tipe device yang berbeda daripada repeater, bridge, router atau switch dan dapat digunakan bersama-sama. Converter memungkinkan sebuah aplikasi yang berjalan pada suatu sistem berkomunikasi dengan aplikasi yang berjalan pada sistem lain yang berjalan diatas arsitektur network yang berbeda dengan sistem tersebut. Converter bertugas melalukan paket antar jaringan dengan protokol yang berbeda sehingga perbedaan tersebut tidak tampak dalam lapisan aplikasi.

Internetwork Heterogen
Yang dimaksudkan dengan internetwork heterogen adalah internetwork dengan protokol network dan transport yang berbeda-beda. Sebagai contoh, LAN TCP/IP dan LAN Netware. Jika kedua LAN ini digabungkan dalam satu kesatuan jaringan fisik dan data link, yang terjadi adalah internetwork heterogen. LAN heterogen tidak dapat berkomunikasi satu sama lain, dikarenakan perbedaan protokol network dan transport tadi.

Internetwork menggunakan bridge
Bridge mampu menggabungkan LAN-LAN yang berbeda protokol, karena bridge tidak memeriksa jenis protokol pada frame yang ia lewatkan. 

Keuntungan menggunakan bridge :
• Biaya. Bridge cukup sederhana dan umumnya lebih murah daripada router.
• Kemudahan penggunaan. Bridge lebih mudah dipasang dan dirawat.
• Kinerja. Karena cukup sederhana, bridge cenderung mampu menangani trafik yang lebih tinggi.

Kerugian menggunakan bridge :
• Volume trafik. Bridge lebih cocok pada jaringan dengan volume trafik total yang relatif rendah.
• Broadcast storm. Frame broadcast dilewatkan bridge ke seluruh LAN, dan ini dapat menyebabkan trafik melebihi kapasitas medium jaringan.
• Loop. Kesalahan mengkonfigurasi bridge menyebabkan bridge memutarkan frame tanpa henti.
• Alamat yang sama. Alamat fisik suatu stasiun dalam jaringan harus berbeda dengan yang lain.
• Nama yang sama. Jika nama network yang sama digunakan oleh dua atau lebih user akan menyebabkan trafik yang berlebihan.

Internetwork menggunakan router
Penggunaan bridge sangat menguntungkan, karena bridge tidak melihat perbedaan dalam network layer dan transport layer. Dengan demikian, kumpulan LAN yang kita kembangkan akan dipandang menjadi satu LAN biasa. Keunggulan ini akan menjadi kelemahan apabila LAN dikenai trafik multicast. LAN akan ‘kelabakan’ menangani banyaknya trafik. Untuk menangani hal ini, LAN harus kita isolasi dengan menggunakan router. Router bekerja di network layer, sehingga ia hanya meneruskan data yang sama protokolnya dengan protokol yang ia implementasikan. 

Keuntungan menggunakan router :
• Isolasi trafik broadcast. Kemampuan ini memperkecil beban network karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
• Fleksibilitas. Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu yang dialam jika menggunakan bridge.
• Pengaturan prioritas. Router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol.
• Pengaturan konfigurasi. Router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.
• Isolasi masalah. Router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi di sebuah LAN diisolasikan pada LAN tersebut.
• Pemilihan jalur. Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem.

Kerugian menggunakan router :
• Tergantung pada protokol. Router yang beroperasi pada lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai dengan protokol yang diimplementasikan padanya saja.
• Biaya. Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar sehingga troughput yang dihasilkan dapat lebih rendah daripad bridge.
• Pengalokasian alamat. Dalam internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat network pada sistem itu.
• Sistem tak terjangkau. Penggunaan tabel routing statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem lain.

Perencanaan Internetwork TCP/IP
Dalam perencanaan internetwork TCP/IP, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajer jaringan adalah :
• Topologi backbone
• Alokasi IP address
• Pengaturan routing
• Penempatan server
• Penanganan protokol jaringan yang berbeda

Topologi backbone
Topologi backbone yang sebaiknya digunakan dalam internetwork yang meliputi sebuah kampus adalah Snow Flakes, yaitu topologi yang terdiri dari beberapa buah titik star.

Kelebihan topologi Snow Flakes adalah :
• Beban routing terdistribusi dengan baik.
• Pengontrolan dan operasi internetwork terpusat pada titik-titik star tersebut.
• Troubleshooting internetwork lebih mudah.

Alokasi IP address
Manajer jaringan harus menganggap IP address adalah resource yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. IP address bagi setiap komputer yang terhubung ke jaringan internet harus unik, tidak boleh ada satu komputer yang mempunyai IP address yang sama dengan komputer lain. Terdapat macam-macam cara yang digunakan untuk mengatur penggunaan IP, yaitu penggunaan subnetting dan IP proxy. 

Pengaturan routing
Routing dalam internetwork sebaiknya menggunakan metode routing dinamik dan penggunaan routing statik hanya digunakan pada kondisi yang tidak memungkinkan digunakannya routing dinamik.

Keuntungan routing dinamik :
• Route ditentukan oleh setiap router berdasarkan informasi dari router lain.
• Dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi internetwork ( penambahan workstation, putusnya jaringan, dan sebagainya ).
• Penanganannya lebih mudah daripada routing statik.

Protokol routing dinamik yang banyak digunakan dalam internetworking TCP/IP adalah :
• RIP (Routing Information Protocol) yang menggunakan algoritma routing distance vector.
• OSPF (Open Shortest Path First) yang menggunakan algoritma link-state.

Penempatan server
Penempatan server yang dimaksudkan disini mengacu pada mesin-mesin yang mempunyai tugas memberikan informasi pada client dalam suatu internetwork. Server-server tersebut digunkan untuk memberikan informasi kepada internetwork, misalnya DNS server, dan untuk memberikan informasi secara umum, seperti FTP dan WWW server. Server-server ini mempunyai kecenderungan trafik yang tinggi dibandingkan dengan workstation.

Penempatan server yang baik dalam internetwork mampu mendistribusikan beban trafik di jaringan. Ini terjadi karena sifat beban trafik antar server berbeda-beda. Server seperti DNS server sering diakses, tetapi ia hanya memberikan informasi yang kecil, sedangkan FTP dan WWW server tidak terlalu sering diakses, namun informasi yang ia berikan jauh lebih besar daripada DNS. Yang biasanya dilakukan pada DNS server adalah mendistribusikan informasi pada dua atau tiga server dalam internetwork yang besar. 

Penanganan protokol jaringan yang berbeda
Internetwork yang ada biasanya tidak hanya menangani satu protokol jaringan. Contohnya adalah internetwork yang terdiri dari protokol TCP/IP dan IPX/SPX. Pada internetwork yang menggunakan router (TCP/IP) , elemen internetwork dengan protokol yang berbeda tersebut hanya mampu berkomunikasi sebatas sampai router saja. Agar elemen ini mampu berkomunikasi dengan elemen lainnya yang terpisah dari router, digunakan metode tunneling. Dengan metode tunneling, elemen-elemen internetwork tersebut mampu berkomunikasi dengan protokolnya diatas protokol TCP/IP.
Orang Cakep Baca Sampek Abes.... - Dasar Network